Dari Pemutaran Perdana Film Dokumenter Noken Rahim Kedua

340 views 6:25 pm 0 Comments June 30, 2023
Noken Rahim Kedua

Pemutaran perdana film Noken Rahim Kedua di Asrama Nayak II pada tanggal 20 Desember 2020 mendapat apresiasi yang tinggi dari para penonton, termasuk dari Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) Kota Study Jayapura, Alberth Kaloli. Film ini berhasil menggambarkan budaya orang Baliem dengan sangat baik, dan hal ini mendapatkan pujian serta rasa terima kasih dari Alberth Kaloli dan komunitasnya.

1. Mengangkat Budaya Orang Baliem Melalui Film

Film Noken Rahim Kedua merupakan sebuah karya yang dihasilkan oleh Imaji Papua, yang berfokus pada mengangkat budaya orang Baliem. Bagi Alberth Kaloli, sebagai seorang mahasiswa, mengetahui latar belakang dan asal-usul budaya Baliem dari noken seperti yang digambarkan dalam film sangat penting. Film ini memberikan gambaran yang mendalam tentang kehidupan dan nilai-nilai budaya masyarakat Baliem.

2. Inspirasi dari Foto Mama-Mama Menggendong Bayi dalam Noken

Penggarapan film ini dilatarbelakangi oleh keinginan sutradara yang terinspirasi saat melihat foto-foto mama-mama Baliem yang menggendong bayi dalam noken. Foto-foto tersebut menggambarkan kehangatan, kasih sayang, dan kepedulian dalam budaya Baliem. Film Noken Rahim Kedua menjadi sebuah motivasi bagi komunitas seperti HMPJ untuk lebih mengangkat dan melestarikan budaya mereka.

3. Pentingnya Kerjasama antara Komunitas Imaji Papua dan Kader-Kader

Alberth Kaloli berharap agar komunitas Imaji Papua dapat bekerja sama dengan kader-kader seperti mereka. Kader-kader ini memiliki banyak potensi dan menjadi harapan untuk mengangkat budaya Baliem lebih luas lagi. Kerjasama yang baik antara komunitas Imaji Papua dan kader-kader lokal dapat memberikan dampak yang positif dalam memperkuat dan melestarikan budaya Baliem.

4. Pemutaran Film dan Diskusi sebagai Agenda Berikutnya

Setelah pemutaran perdana film Noken Rahim Kedua di Asrama Nayak II, agenda selanjutnya akan fokus pada kegiatan Pemutaran Film dan Diskusi Film Noken Rahim Kedua secara virtual. Imaji Papua bekerja sama dengan East Cinema dan Perum Produksi Film Negara akan menyelenggarakan acara ini dalam rangka Hari Noken pada tanggal 4 Desember dan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember. Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melihat dan mendiskusikan film tersebut di ruang-ruang pemutaran komunitas.

BACA JUGA: Dua Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Siap Bertarung di Pilkada Yahukimo

Kesimpulan

Film Noken Rahim Kedua berhasil menyemarakkan budaya orang Baliem dengan baik. Pemutaran perdana film ini mendapatkan apresiasi yang tinggi dari penonton, termasuk Alberth Kaloli dari HMPJ. Film ini menginspirasi para mahasiswa untuk lebih memahami dan melestarikan budaya mereka sendiri. Melalui pemutaran film dan diskusi yang diadakan, diharapkan generasi muda dapat semakin memahami dan menghargai kekayaan budaya Baliem.

FAQ (Pertanyaan Umum)

1. Apa yang dimaksud dengan film Noken Rahim Kedua?

Film Noken Rahim Kedua adalah sebuah karya film yang mengangkat budaya orang Baliem, terutama tradisi noken, yang dihasilkan oleh Imaji Papua.

2. Bagaimana cara saya bisa menonton film ini?

Anda dapat mengikuti pemutaran film Noken Rahim Kedua melalui acara pemutaran dan diskusi yang diadakan secara virtual oleh Imaji Papua, East Cinema, dan Perum Produksi Film Negara.

3. Mengapa pemutaran film ini penting?

Pemutaran film Noken Kedua penting karena memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya orang Baliem dan menginspirasi generasi muda untuk melestarikannya.

4. Apakah film ini sudah tersedia di platform streaming?

Film Noken Kedua saat ini belum tersedia di platform streaming. Namun, Anda dapat mengikuti pemutaran dan diskusi film secara virtual yang diadakan oleh Imaji Papua.

5. Bagaimana saya bisa berpartisipasi dalam diskusi film?

Anda dapat mengikuti informasi terkait jadwal dan tautan untuk bergabung dalam diskusi film Noken Kedua melalui situs web atau saluran media sosial resmi dari Imaji Papua, East Cinema, dan Perum Produksi Film Negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *